Waktu Sholat

Recent Comments

Silahkan Tinggalkan Pesan


ShoutMix chat widget

Pengikut

Komunitas Bloger Kota Padang

Palanta - Komunitas Blogger Padang

Lantera MinangKabau

Lantera MinangKabau
LSH HIV/AIDS Sumbar

Komunitas Pemerhati Jalanan

20 September 2008

Produksi Ribuan Hektar Sawit Terancam

Kab. Pasaman Barat | Rabu, 03/09/2008 21:04 WIB
Gebril Daulay - Padang Ekspres

klik untuk melihat foto
Marhadi Effendi
Ribuan hektar kebun sawit milik masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terancam sia-sia. Sebab, bibit sawit yang digunakan masyarakat di di Sungai Aur, Pasbar tidak terjamin kualitasnya.

Produksi awal hingga usia enam tahun hasilnya cukup baik, tetapi setelah menginjak usia delapan tahun produksinya turun drastis.

"Biasanya dalam satu hektar produksinya mencapai 2 ton per panen, tapi sesudah berumur 8 tahun turun drastis, hanya 500 kilogram. Artinya, hasil sawit tersebut tidak seimbang dengan biaya operasional," kata Anggota Komisi I DPRD Sumbar Marhadi Effendi kepada Padang-Today. (*)

Biodata


Nama Lengkap : Drs. Marhadi Efendi, M.Si
Tempat & Tanggal Lahir : Pasaman, 01 Juli 1964
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Taruko Blok P. 11 Kel. Korong Gadang Kuranji Padang
Telp : 0751-498534
HP : 0812 660 9075
Pendidikan Terakhir : Pasca Sarjana (S2) Fisipol UGM
Partai : Partai Amanat Nasional
Pekerjaan Sebelumnya : Anggota DPRD Sumbar Periode 1999-2004
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Nama Istri : Dra. Afwani
Tempat & Tanggal Lahir : Pandai Sikat, 21 April 1963
E-Mail :
Anak/Tempat & Tanggal Lahir : 1. Ahda Fajriaty Islamy Mazrad / Padang, 08 Agustus 1990
2. Zihmil Adha Islamy Mazrad / Padang,14 Juni 1992

Produksi Sawit Terancam

Kamis, 04 September 2008
Padang, Padek-- Ribuan hektar kebun sawit milik masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terancam sia-sia. Sebab, bibit sawit yang digunakan masyarakat di Sungai Aur, Pasbar tidak terjamin kualitasnya. Produksi awal hingga usia enam tahun hasilnya cukup baik, tetapi setelah menginjak usia delapan tahun produksinya turun drastis.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi I, Marhadi Efendi. Menurutnya, biasanya dalam satu hektar produksinya mencapai 2 ton per panen tapi sesudah berumur 8 tahun turun drastis, hanya 500 kilogram. Artinya, hasil sawit tersebut tidak seimbang dengan biaya operasional.

Peluang masyarakat mendapat bibit yang kurang unggul sangat besar mengingat tingginya harga bibit Rp46 ribu per batang dengan umur sekitar satu tahun. Akibatnya, petani hanya mengandalkan bibit hasil pembibitan alami yang dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan buah sawit yang jatuh dari batang tanpa ada proses seleksi secara ketat dan tanpa sertifikasi.

Ketua Komisi II DPRD Sumbar Yosmeri Yusuf menegaskan pemerintah daerah perlu memperbanyak penangkar benih unggul di daerah untuk memudahkan akses masyarakat. Selain itu, penangkar benih ini akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar dan menjadikan usaha perkebunan lebih efisien.

Tanpa itu kata Yosmeri, usaha dan dana yang dikeluarkan masyarakat untuk perkebunan sawit dalam waktu singkat akan terbuang percuma. Bahkan berpotensi memiskinan masyarakat karena tanahnya sudah terlanjur menjadi kebun sawit yang tidak produktif. (geb)

40 ORANG CALON DPD SUDAH MENDAFTAR

KPU Lakukan Tahap Penelitian Administrasi dan Berkas

Selasa, 15/07/2008 17:02 WIB


klik untuk melihat foto
Emma Yohana, salah seorang calon DPD
saat mendaftar di KPU Sumbar.
padangmedia.com - PADANG– Pendaftaran calon DPD (Dewan Perwakilan Daerah) mewakili Sumatra Barat telah ditutup jam 00.00, Senin (14/7) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar. Tercatat 40 orang yang mengembalikan formulir dari 68 orang yang sudah mengambilnya ke KPU.

Disampaikan Mufti Syarfie, Koordinator Divisi Teknis KPU Sumbar, sepanjang malam seluruh petugas dan anggota KPU bekerja esktra menerima pendaftaran calon DPD tersebut. Dari pantauan padang media, di kantor KPU hingga jam 19.00 kemarin yang menyerahkan berkas baru 27 orang. Paling akhir ada 13 orang yang memasukkan persyaratannya pada jam 23.55.

“Ada 13 orang yang datang sekitar jam 23.55. Tinggal 5 menit menjelang penutupan. Kita harus menerimanya, meski sudah menyampaikan kepada calon agar bisa menyerahkan lebih awal. Kita bekerja hingga dinihari,” ungkap Mufti, kepada padangmedia.com, Selasa (15/7).

Secara umumnya, kata Mufti, seluruh calon menyerahkan dukungan lebih dari 2000. Bahkan ada mencapai 4000. Semua dukungan itu akan diteliti oleh KPU propinsi Sumbar hingga tanggal 19 Juli mendatang.

“Selama 5 hari ini kita lakukan penelitian administrasi berkas-berkas calon. Nanti jumlah dukungan calon akan diketahui dari penelitian ini. Kalau seandainya kurang dari standard an perlu ditambah kita akan beritahukan kepada mereka,” ucap Mufti.

Sehari kemudian, tanggal 20 Juli, dilakukan Pleno menerapkan sample, masing-masing 10 persen di kabupaten dan kota. Kita undang KPU kabupaten kota tanggal 21. Karena merekalah di daerah yang akan verifikasi factual sekaligus verifikasi di lapangan. Kita pisahkan nanti mana yang PNS, TNI atau pegawai BUMI. Apakah mereka sudah menyertakan surat keterangan berhenti sebagai PNS, TNI atau pegawai BUMN. Jika mereka di daerah, kabupaten kota yang melakukan verifikasi. Untuk Padang dilakukan KPUD Padang,” papar Mufti.

Selama sebulan dari tanggal 23 Juli – 23 Agustus, KPUD kabupaten dan kota, tambah Mufti, melaksanakan verifikasi. Pada 23 Agustus itu sudah bisa didapatkan nama-nama mereka dan mengirimkannya ke KPU propinsi. Pada 25 Agustus, KPU propinsi sudah menetapkan nama-nama calon yang lolos dan tidak lolos. Tetapi para calon masih belum boleh melakukan apa-apa termasuk kampanye..

“Pengumuman dan penetapan calon anggota DPD baru dilakukan pada 31 Oktober bersamaan dengan penetapan daftar calon legislatifif. Mereka akan melakukan kampanye 3 hari setelah ditetapkan,” ujarnya.

Dibanding Pemilu 2004 lalu, jumlah calon DPD yang mendaftar adalah 58 orang dan yang lolos hanya 24 orang. Sedangkan tahun ini hanya 40 orang mendaftar tapi belum bisa diketahui berapa jumlah yang lolos dan maju Pemilu 2009.

“Belum bisa diketahui jumlah yang akan lolos. Jika jumlah yang mendaftar jelas lebih sedikit dari Pemilu yang lalu. Kalau Pemilu lalu yang lolos 24 orang, kali ini bisa lebih dari jumlah itu, bisa juga kurang. Tergantung kelengkapan dan proses verifikasi nanti.,” ulasnya.

Dari 40 orang calon DPD yang sudah mendaftar tersebut, hanya 2 nama tercatat perempuan yaitu Fitriyanti dan Emma Yohana. Keduanya adalah pengurus Kakus Perempuan Politik Indonesia. Jika Fitriyanti aktifis perempuan dan mempunyai gerakan di LSM, Emma Yohana malah aktif didunia pendidikan. Sekaran Emma tercatat sebagai Direktur yayasan Citra Almadina.

Adapun 40 nama calon Anggota DPD tersebut : Busrizalti (KPID), Bahder Johan Nasution (akademisi), Patrialis Akbar (PAN), Yong Hendri, M. Hidayat, Usman Husein (anggota DPRD), Afdal (DPD RI), Alirman Sori (Ketua DPRD Pessel), Marhadi Efendi (Anggota DPRD), Edi Utama (budayawan), Erizal Efendi (Anggota DPRD Sumbar), Fitriyanti (KPPI), Mochtar Naim (DPD RI), Irman Gusman (DPD RI), Zirma Yuneldi (swasta), Wendra Yunaldi , Indra Syarif (Aktifis) Syahrial Salam, Khairul Abas Ardiansyah, Tengku Ismet Ismail, Feri Zein (KPID), Sutrisno (Gapensi), Syeikh Muliadi Ketinggian, Reza Falevi ( PKS), Petrison, Afrizal (mantan ketua PKPI), Emma Yohana (KPPI), Elfiandri, Muhammad Najmi, Johni Halim Jafar, Desrio Putra, Reza Sadat S Yusri, Emilezola, Said Sugardi, Irawadi, Muhardanus Dt. Sampono Kayo, Tedi Alfonso dan Afrizal Ahmad (nit)

11 September 2008

Pemimpin Perlu Pengalaman

MENJADI pemimpin harus mempunyai pengalaman awal, yang dapat membuat mimpi dan ide menjadi kenyataan. Orang membutuhkan pemimpin yang dapat melaksanakan cita-cita bersama.

"Karena itu pertanyaannya, pemimpin itu hasil dari apa? Apakah hasil sekolah? Boleh. Tapi ada peribahasa pengalaman adalah guru terbaik. Itu sama artinya untuk menjadi pemimpin harus punya pengalaman awal," kata Wapres M Jusuf Kalla saat membuka pelatihan kaderisasi kepemimpinan pemuda ponpes di Istana Wapres Jakarta, Rabu.

Belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain menjadi sesuatu yang mutlak bagi seorang pemimpin. Wapres juga menjelaskan bahwa setiap orang punya visi dan punya mimpi. "Jadi pemimpin itu yang dapat membuat mimpi menjadi kenyataan secara bersama-sama, yang bisa menjadikan ide jadi kenyataan, tanpa pemimpin kita akan sulit dan cerai berai," kata Wapres.

disadur dari :http://jurnalnasional.com/?med=Koran%20Harian&sec=Politik%20-%20Hukum%20-%20Keamanan&rbrk=Dinamika&id=64847&detail=Politik%20-%20Hukum%20-%20Keamanan

50 Persen Calon DPD Sumbar Anggota Parpol

PadangKini.com

PADANG--Sebanyak 50 persen calon DPD RI yang ditetapkan KPU Sumbar berasal dari partai politik. Beberapa diantaranya masih menjadi anggota dewan baik di DPR RI maupun DPRD Sumbar dan DPRD di kabupaten dan kota.

"Sebanyak lima puluh persen diantara calon DPD merupakan politisi, delapan diantaranya duduk sebagai wakil rakyat di DPRD," kata Husni Kamil Manik, anggota KPU Sumbar, Selasa (26/8).

Mereka diantaranya, Patrialis Akbar, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN.

Kemudian terdapat lima anggota DPRD Sumbar yang ikut mendaftar yakni, Usman Husein (Partai Golkar), Marhadi Efendi (PAN), Erizal Effendi (PAN), Tuanku Mudo Ismet Ismael (Partai Golkar) dan Ardiansyah (PDI-P).

Selain itu juga ada Alirman Sori, yang menjabat Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Alirman Sori dan anggota DPRD Pessel, Risnaldi.

Sedangkan anggota DPD-RI periode 2004-2009 yang kembali mendaftar, Irman Gusman (Wakil Ketua DPD-RI), Afdal dan Muchtar Naim.

"Besok 42 nama calon DPD yang sudah ditetapkan ini akan dikirim ke KPU Pusat untuk diteliti lagi, jika tidak ada masalah, maka akan diumumkan menjadi daftar Calon Sementara, 27 September hingga 10 Oktober mendatang. (april/oca)

Dua Anggota F-PAN DPRD Sumbar Mundur Caleg

Jumat, 22 Agustus 2008
PADANG, METRO-- Sebanyak 10 Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Sumbar Periode 2004-2009 menempuh jalur berbeda pada Pemilu 2009 mendatang. Dua orang diantaranya dipastikan tidak lagi maju pada posisi legislatif. Sekretaris DPW PAN Sumbar Shafwan SE Akt menyebut, seluruh kader PAN — termasuk anggota legislatif memiliki hak dan kesempatan yang sama.
Dua orang yang tidak lagi maju itu adalah, Djusan Nulli yang tidak lagi mendaftarkan diri. Faktor usia menghmbatnya. Shafwan menyebut, Djusan kemungkinan besar memberikan kesempatan kepada salah satu anaknya untuk maju di DPRD Sumbar. Selanjutnya Ir Bachtul. “Meski mengambil formulir, hingga penutupan pendaftaran, dia tidak mengembalikan ke DPW PAN,” tegas Shafwan, Kamis (21/8) di kantor DPW.

Shafwan menyebutkan, sekretariat DPW PAN Sumbar telah menghubungi Bachtul berkali-kali. Namun, hingga akhir batas waktu pencalegan internal, Bachtul tidak kunjung muncul. “Mungkin, dia tidak lagi berkeinginan menjadi anggota dewan. Namun, kami berharap dia masih setia kepada partai,” tandas Shafwan.

Tiga orang Anggota F PAN DPRD Sumbar lainnya, Ir Yosmeri dan Taslim SSi dan Hayatul Fikri SAg mendapat kesempatan ‘promosi’ ke DPR RI di Senayan Jakarta. Keduanya akan bertarung pada daerah pemilihan (Dapil) Sumbar II. Hayatul Fikri tidak maju di Sumbar, melainkan di Daerah asalnya Provinsi Riau.

“Ini berkah dari pemilihan calon berdasarkan suara terbanyak. Para kader belomba untuk menjadi yang terbaik,” tegas Shafwan yang juga akan mencoba peruntungan menuju DPRD Sumbar dari Dapil II ini. “Sebagai pengurus, kita akan mendukung, kader yang ini naik ke level nasional.”

Ketua DPW PAN Sumbar H M Asli Chaidir masih tetap akan mempertahankan kursinya di DPRD Sumbar dari Dapil I Padang dan Mentawai. Sama halnya dengan Emdarmy dan Drs Apris Yaman yang kembali mengulang prestasinya meuju DPRD Sumbar dari Dapil masing-masing.

Dua orang lainnya, kata Shafwan juga memilih jalur lain, yaitu memperebutkan 1 dari 4 kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Mereka adalah Marhadi Effendi dan Erizal Effendi. “Untuk Marhadi, mungkin karena dia sudah dua kali menjadi Anggota DPRD Sumbar. Untuk Erizal, sepertinya karena ini melihat peruntungan baru,” lanjut Shafwan lagi.

Shafwan menolak, ‘hengkang’ atau tidak mendaftarnya beberapa Anggota DPRD Sumbar itu karena bermasalah dan dihalang-halangi partai. “PAN tidak pernah menghalang-halangi mereka yang ingin maju. Kita memberikan kesempatan yang sama. Tentunya selama mereka masil mematuhi aturan yang berlaku di partai,” pungkas Shafwan yang menyentil, kader yang pindah ke partai lain adalah kader-kader yang bermasalah.

Suara Terbanyak

Pola penghitungan calon yang dilakukan PAN pada Pemilu mendatang adala suara terbanyak. PAN, katanya adalah partai yang mempelopori suara terbanyak sejak 4 tahun lalu. Saat menggodok dan membahas UU Pemilu (UU No 10), F PAN merupakan satu-satunya fraksi yang mengusung hal tersebut. Kalau saat ini banyak partai yang mengikuti, Shafwan hanya tersenyum.

Tahun 2004, lanjutnya, penetapan suara terbanyak memang menjadi masalah tersendiri. Untuk 2009, seluruh Bacaleg telah melengkapi diri dengan surat pernyataan bersedia menerima suara terbanyak.

“Mereka juga diwajibkan menyerahkan surat pengunduran diri, kalau kalah dari calon di bawahnya dan PAN mendapatkan kursi. Ini adalah jamina, cara ini akan sukses,” lanjut Shafwan yang 2004 lalu maju sebagai Anggota DPRD Kabupaten Solok.(rvi)

Satu Kursi DPRD Minimal 9 Ribu Suara, Asumsi Jumlah Pemilih 3 Juta Orang

Selasa, 15 Juli 2008
Padang, Padek-- Jumlah suara yang dibutuhkan untuk meraih tiket menuju kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Sumbar pada Pemilu 2009 mendatang tidak terlalu berbeda dibandingkan Pemilu 2004. Jika diasumsikan, jumlah pemilih di Sumbar sebanyak 3 juta orang, maka dibutuhkan dukungan minimal antara 9 ribu sampai 12 ribu suara untuk meraih satu kursi. Ini disesuaikan dengan bilangan pembagi pemilih (BPP) di masing-masing daerah pemilihan (Dapil).

Penghitungan BPP yaitu total suara sah partai politik satu Dapil dibagi jumlah kursi yang ditetapkan untuk daerah pemilihan tersebut. Apabila jumlah suara sah suatu partai politik peserta Pemilu sama dengan atau lebih besar dari BPP, dalam penghitungan tahap pertama langsung memperoleh kursi. ”Jika ada lebih dari satu orang yang memperoleh suara di atas 30 persen dalam satu partai di suatu Dapil, maka perolehan kursi ditentukan berdasarkan nomor urut,” kata Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Sumbar Husni Kamil Manik.

Sedangkan bagi calon yang memperoleh 100 persen suara dari BPP di suatu Dapil, maka otomatis lolos menjadi anggota DPRD. Misalnya, belajar dari Pemilu 2004, Dapil I dengan alokasi kursi 10 dan BPP 37.531, maka untuk memenuhi dukungan 30 persen dibutuhkan suara minimal 11.259 untuk satu kursi. ”Nah, jika ada yang memperoleh suara sama atau lebih besar dari 37.531, otomatis duduk tanpa memperhatikan nomor urut,” jelas Husni.

Untuk Dapil II dengan alokasi 11 kursi dan BPP 38.641, dibutuhkan dukungan 11.592. Dapil III dengan alokasi kursi 10 dan BPP 32.665 dibutuhkan dukungan 9.799. Dapil IV dengan alokasi 12 kursi dan BPP 38. 316 dibutuhkan dukungan 11.495. Dapil V dengan alokasi 12 kursi dan BPP 34.722 dibutuhkan dukungan minimal 10.477.

Walau jumlah dukungan yang dibutuhkan tidak terlalu besar hanya 30 persen dari BPP, ternyata untuk mencapainya tidak mudah. Ini bisa dilihat dari perolehan suara Pemilu tahun 2004 lalu ternyata dari 55 anggota DPRD hanya 20 orang yang menembus angka dukungan minimal di Dapilnya masing-masing.

Untuk Dapil I hanya tiga orang yang melebihi kuota, di antaranya Mahyeldi Ansharullah 25.803, Asli Chaidir 19.448 dan Syawir Taher 16.388. Untuk Dapil II ada lima orang, di antaranya Bahrum Yonda Djabar 18.967, Saidal Masfiyudin 19.989, Johardi Das Datuk Tan Marajo 11.815. Dapil III di antaranya Irdinansyah Tarmizi 20.376, Hendra Irwan Rahim 13.223, Muhammad Sayuti Datuk Rajo Panghulu 10.726, Erizal Efendi 10.882 dan Ikasuma Hamid 12.515.

Dapil IV di antaranya Leonardy Harmainy 15.807, Usman Husein 12.339, Tuanku Muda Ismet Ismail Koto Tuo 14.797, Herizal Lazran 13.601. Dapil V di antaranya Zulkenedi Said 24.693, Yulman Hadi 13.197, Yulfitni Djasiran 14.296, Marhadi Efendi 12.396 dan Amora Lubis 14.334.

Perolehan minimal dukungan ini masih didominasi Partai Golkar yang menang di seluruh kabupaten/kota di Sumbar, kecuali Padang dan Mentawai. Sedangkan PKS unggul di Padang dengan perolehan suara 72.442 dari 342.614 suara sah dan PPD sukses di Mentawai dengan perolehan suara 7.091 dari 32.700 suara. ”Daerah basis kemenangan partai ini bisa saja berubah di Pemilu 2009. Kota Padang misalnya, tahun 1999 dimenangkan PAN dan Mentawai dimenangkan PDIP,” tandas Husni Kamil Manik.

Menurut Husni, secara detail BPP di masing-masing Dapil berbeda. Baru bisa ditetapkan setelah diketahui suara sah hasil Pemilu. Begitu juga dengan daftar pemilih yang sekarang masih dalam tahap pencocokan dan penelitian terhadap data agregat penduduk yang diserahkan BPS 5 April lalu. Dijadwalkan laporan dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) masuk paling lambat 7 Agustus dan Daftar Pemilih Sementara (DPS) baru diumumkan 8 Agustus mendatang. (gebril daulai)

Nama-nama Calon DPD Sumbar

Inilah Nama-nama Calon DPD Sumbar

PadangKini.com | Selasa, 26/8/2008, 13:01 WIB

PADANG--Inilah nama-nama calon DPD yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Sumatera Barat dalam rapat pleno, Senin malam (25/8). Sebanyak 42 orang dinyatakan lolos verifikasi administrasi dan faktual yang digelar pada Juli - Agustus. Selanjutnya nama-nama calon DPD ini akan dikirim ke KPU Pusta besok untuk diteliti ulang. (april/oca)

1. Busrizalti
2. Bahder Johan Nasution
3. Patrialis Akbar
4. Yong Hendri
5. M. Hidayat
6. Usman Husein
7. Afdal
8. Alirman Sori
9. Marhadi Efendi
10. Edi Utama
11. Erizal Efendi
12. Fitrianti
13. Mochtar Naim
14. Irman Gusman
15. Zirma Yuneldi
16. Wendra Yunaldi
17. Indra Syarif
18. Syahrial Salam
19. Khairul Abas
20. Ardiansyah
21. T.K Ismet Ismail
22. Feri Zein
23. Sutrisno
24. Syeikh Muliadi Ketinggian
25. Reza Falepi
26. Petrison
27. Afrizal
28. Emma Yohana
29. Elfiandri
30. Muhammad Najmi
31. Johni Halim Jafar
32. Desrio Putra
33. Reza Sadat S
34. Yusri
35. Emilezola
36. Said Sugardi
37. Irawadi
38. Tedi Alfonso
39. Afrizal Ahmad
40. Analis N
41. Djanas Raden
42. Razak Samik Ibrahim

Internet, Kunci Kemenangan Barack Obama

INTERNET diakui sebagai salah satu kunci kemenangan Barack Obama untuk maju sebagai calon Partai Demokrat dalam Pemilihan Umum Amerika Serikat. Obama, Senator Illinois ini unggul dari saingannya, Hillary Clinton, Senator New York.

Obama dan timnya betul-betul memanfaatkan internet sebagai alat menuju kesuksesan. Hal ini tidaklah heran karena di Amerika Serikat, 71,9 persen atau 218,3 juta dari 303,8 juta penduduknya (catatan InternetWorldStats sampai November 2007) menggunakan internet. Bahkan internet merupakan bagian utama kehidupan politik Amerika akhir-akhir ini.

Obama memiliki situs sendiri, yang memudahkan politisi berkulit hitam ini mengumpulkan donasi untuk dana kampanyenya lewat pengiriman online.Tapi selain itu, untuk lebih mudah berkomunikasi dengan para pendukungnya, Barack Obama memiliki jejaring sosial entah dibuat sendiri atau oleh timnya. Obama misalnya memiliki jejaring sosial facebook, yang sampai hari Kamis (12/6) ini memiliki hampir satu juta suporter, beberapa di antaranya terdapat warga negara Indonesia.

Barack Obama juga punya political friendster. Di jejaring sosial friendster, Obama memperkenalkan dirinya dan menyapa para sahabat dan pendukungnya.
Tampaknya Obama memanfaatkan semua jejaring sosial yang dapat diakses lewat internet, termasuk twitter, myspace, dan youtube.

Ketika Senator Illinois ini mulai berkampanye untuk mendapatkan kursi sebagai wakil dari Partai Demokrat, semuanya sudah disiapkan dengan matang. Semua jejaring sosial, situs, facebook, friendster, twitter, myspace, youtube, digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pendukung dan menjadi alat bagi pengumpulkan donasi bagi kampanye-kampanyenya melawan Senator New York, Hillary Clinton.

Menurut pakar Phil Noble seperti dilansir BBC, Obama meraih sekitar satu miliar dollar AS selama kampanye tahun 2008. Jumlah ini 12 kali lebih banyak dibandingkan perolehan John Kerry, yang juga memperoleh dana kampanye pada tahun 2004 lalu. Noble juga menyebutkan, dua juta aktivis Obama siap dimobilisasi sebagai sukarelawan dalam kampanye, dan ini kunci penting memenangkan pemilihan umum.

Profesor Thomas Patterson dari Universitas Harvard memperkirakan, popularitas Obama dalam jejaring sosial, akan menarik para pemilih muda dan kalangan terdidik Amerika.Dan yang menarik, video musik "Yes We Can" yang ditayangkan di YouTube, dengan bintang tamu antara lain Jesse Dylan, Will.i.am, Common, Scarlett Johansson, Tatyana Ali, John Legend, Herbie Hancock, Kate Walsh, Kareem Abdul Jabbar, Adam Rodriquez, Kelly Hu, Adam Rodriquez, Amber Valetta, Eric Balfour, Aisha Tyler, Nicole Scherzinger dan Nick Cannon, dalam dua hari diklik 698.934 kali.

Pelajaran yang dapat diambil dari kampanye Barack Obama bagi politisi Indonesia yang akan berkampanye dalam Pemilihan Presiden 2009 adalah bagaimana memanfaatkan internet sebagai alat yang efektif dan efisien.

Politisi Malaysia sudah membuktikannya. UMNO menganggap remeh kekuatan internet dan blog. Tokoh lawan politik UMNO seperti Anwar Ibrahim dan Lim Kit Siang memiliki blog dan jejaring sosial. Jumlah pengguna internet di Malaysia sampai Juni 2007 tercatat 14,9 juta orang atau 59 persen dari jumlah penduduk 25,2 juta orang.Infrastruktur internet di Indonesia memang masih tidak sebaik di Amerika atau Malaysia.

Jumlah pengguna internet di Indonesia sampai Mei 2007 tercatat baru 8,4 persen atau sekitar 20 juta dari 237,5 juta penduduk Indonesia. Tapi jika tarif koneksi internet makin murah dan infrastruktur dibangun sampai pelosok desa, saya yakin internet akan menjadi alat bagi politisi Indonesia. Apalagi saat ini sejumlah kota di Indonesia sudah dan akan mencanangkan diri sebagai cyber city. Jumlah pengakses internet dai kalangan remaja dan anak muda makin banyak.

Mengapa politisi Indonesia tidak memulai memanfaatkan internet dari sekarang? Sampaikan konsep dan pemikiran yang cerdas tentang pembangunan kota, provinsi, dan negara di weblog dan website masing-masing. Manfaatkan jejaring sosial facebook, twitter, myspace, friendster, youtube dan sejenisnya, sebagai alat untuk memperkenalkan diri.

Saya mengutip lagi kata-kata Barack Obama, "Yes We Can!" Kalau kita mau pasti bisa!

artikel diambil dari salah sorang rekan