Setiap satu jam, seorang pemuda di Indonesia terjangkit HIV. Demikian menurut data Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Sementara itu, berdasarkan data Departemen Kesehatan RI, hingga September 2008 tercatat 21.151 orang Indonesia telah terinfeksi HIV, 15.136 orang berada dalam fase AIDS, sebanyak 54,3 persen di antaranya adalah kaum muda usia 15-29 tahun.
"Persentase kaum muda dengan HIV/AIDS itu mengingatkan kita untuk segera bertindak guna menyelamatkan generasi penerus kita. Namun, bukan berarti kampanye kondom di kampus itu untuk melegalkan hubungan seks di luar nikah, intinya memberi informasi yang benar kepada generasi muda terhadap perilaku seksual beresiko," ujar Ketua KPAN Aburizal Bakrie seusai membuka Konferensi Kondom di JW Marriot, Jakarta, Senin (1/12).
Menurut Sekretaris KPAN Nafsiah Mboi, penularan virus HIV melalui hubungan seksual beresiko di Indonesia cukup tinggi, yakni sekitar 50,2 persen.
Ia juga menjelaskan tiga langkah pencegahan infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV dan pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan. Ketiga langkah itu dikenal dengan A,B,C, yakni absyinence dengan berpantang melakukan hubungan seks sebelum menikah, be faithful dengan saling setia kepada pasangan, dan condom yang digunakan pada setiap hubungan seksual yang beresiko kehamilan tak direncanakan. "Penggunaan kondom ini yang paling perlu disosialisasikan. Ini tak hanya sekadar angka, tetapi juga fakta di lapangan bisa lebih lagi," ujarnya.
Sementara itu, menurut Country Director DKT Indonesia Todd Calahan, di Indonesia hubungan seksual di luar nikah itu sudah fakta di lapangan. "Melihat fakta tersebut, penggunaan kondom seharusnya digalakkan lagi, mengingat peredaran kondom di Indonesia hanya sekitar 100 juta dalam setahun, angka ini termasuk rendah. Tingkat penggunaan kondom yang relatif rendah ini karena lingkungan sosial yang masih belum sepenuhnya mendukung penggunaan kondom," kata Todd.
Sementara itu, gabungan tujuh perusahaan besar dalam Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) telah melakukan beberapa upaya sosialisasi, seperti memasukkan isu AIDS dalam kurikulum di 10 SMP dan 10 SMU di Surabaya. "Kami juga sosialisasikan bagaimana pendidikan seks yang sehat pada usia remaja. Maka bentuk informasinya juga yang mengena untuk seusia mereka," ujar Shinta Widjaya Kamdani dari IBCA.
Diasadur dari sini
2 komentar:
salam kenal, dari pauh
Wow... mengerikan sekali fakta ini yah... memang di kalangan pemuda pemudi, mereka perlu disadarkan pentingnya melakukan seks aman dan sesudah menikah.
Posting Komentar