Waktu Sholat

Recent Comments

Silahkan Tinggalkan Pesan


ShoutMix chat widget

Pengikut

Komunitas Bloger Kota Padang

Palanta - Komunitas Blogger Padang

Lantera MinangKabau

Lantera MinangKabau
LSH HIV/AIDS Sumbar

Komunitas Pemerhati Jalanan

29 Desember 2008

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharam 1430 H

Saya beserta keluarga mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah 1430 H kepada seluruh Umat Muslim yang ada di Seluruh penjuru Dunia..khusunya untuk kawasan Sumbar.
Mari kita perkokoh jalinan silaturahmi dan ukhuwah islamiyah demi terwujudnya masyarakat yang lebih bermartabat dan memiliki nurani untuk pembangunan. Dan semoga kita semua dihindarkan dari segala kemunafikan dan azab dari Allah SWT.
Semoga  perjalanan hidup kita selalu dalam lindungan dan Ridho Allah SWT. .....amin

11 Desember 2008

Pasaman Barat Yang Kaya Tapi Miskin


5.300 ton CPO mengalir per hari dengan nilai Rp. 15.900.000.000,- (lima belas milyar sembilan ratus juta rupiah) yang diangkut oleh 265 truk tangki per hari.
CPO (Crude Palm Oil) sebagai hasil kelapa sawit merupakan komoditi andalan ekspor non migas Negara Indonesia sebagai penghasil nomor 2 di dunia setelah Malaysia.
Pasaman Barat memiliki luas lebih dari 200 ribu hektar perkebunan kelap sawit yang dikelola oleh Perkebunan Besar Nasional (PBN), Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan Perkebunan Rakyat (PR).
Saat ini terdapat 9 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) di Pasaman Barat, berikut datanya:

Perbulanya Pasaman Barat menghasilkan 6.625 ton CPO dengan nilai Rp. 397.5 Milyar.  CPO sebagai komiditi ekspor jelas memberikan devisa yang cukup besar buat Negara. Dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) saja sudah diperoleh pendapatan sebesar Rp. 39.75 Milyar, berdasarkan dana perimbangan daerah seharusnya Pasaman Barat menerima Rp. 29.81 Milyar, cukup memakmurkan lebih kurang 300 ribu penduduk Pasaman Barat, dan jika dibagi akan memperoleh Rp. 99.375 juta per orang, belum termasuk hasil inti sawit (PKO), namun APA YANG DIPEROLEH PASAMAN BARAT ???.
-  PAD Pasaman Barat tahun 2006 hanya sebesar Rp. 9 milyar
- 265 truk tangki yang melewati jalan kelas III B  sepanjang 192.3 km yang merupakan jalan propinsi terpanjang untuk kabupaten di Sumatera Barat rusak berat karena telah melanggar PP nomor 43 tahun 1993 pasal 11
- Restribusi untuk truk tangki hanya Rp. 3.000,-/tangki
- Rata-rata 2 kecelakaan terjadi tiap hari akibat jalan rusak tersebut yang terbentang mulai dari  batas propinsi Sumut hingga Padang Sawah
- Masyarakat Pasaman Barat tetap miskin
- Pembangunan tersendat-sendat
Siapa seharusnya yang berteriak dan memikirkan hal ini?.  Sekaranglah saatnya kita buka mata dan telinga bahwasanya Pasaman Barat itu kaya tetapi kenapa masyarakatnya tetap miskin?.  Pendapatan dari CPO tersebut hanya salah satu dari potensi yang ada di Pasaman Barat sebagai penghasil devisa yang harus dikembalikan ke masyarakat Pasaman Barat dan bukan sebagai lahan untuk memperkaya pejabat atau golongan tertentu saja, mari kita kembalikan hak masyarakat Pasaman Barat dan kita hapus imprealisme dari muka bumi Pasaman Barat. Disadur dari LSM WAMPEL

08 Desember 2008

Hikmah Dibalik Idul Adha

Idul Adha kembali hadir di tengah-tengah kita. Idul Adha memiliki hikmah dan makna yang amat penting untuk ditangkap dalam perspektif ajaran agama yang substansial. Idul Adha merupakan ritual keagamaan yang sarat nuansa simbolik-metaforis yang perlu dimaknai secara kontekstual dalam pijakan nilai-nilai universal Islam.

Saat ini kita masih berada dalam rangkaian hari-hari Tasyrik. Pada hari ini kita masih berkesempatan menyembelih hewan kurban, mengumandangkan takbir, dan dilarang menjalankan shaum. Dengan kata lain, nuansa Idul Adha masih kental menyelimuti keseharian kita. Semoga, di balik itu semua, ada satu hal penting yang harus kita internalisasikan dalam diri. Yaitu, bagaimana nuansa Idul Adha yang hanya lima hari ini (9 sampai 13 Dzulhijjah) bisa menjiwai nuansa keseharian kita? Untuk menjawab hal ini, kita bisa menelaah kembali hikmah dari Idul Adha ini.

Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari momentum Idul Adha ini. Dari sekian banyak hikmah tersebut, berikut beberapa makna tersirat dari momentum Idul Adha yang merupakan hasil perenungan penulis sendiri :

  1. Ketika menyaksikan penyembelihan hewan qurban, ada satu pelajaran penting untuk kita renungkan. Ketika hewan qurban disembelih berarti menyembelih pula sifat-sifat kebinatangan yang ada padanya. Di sinilah hikmah penting bagi kita, di mana kita pun harus segera menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri kita. Banyak manusia yang telah jatuh derajatnya menjadi ”binatang”, sebab sifat-sifat bahimiyyah (kebinatangan) telah melingkupi perangai dan perllakunya. Sebagai makhluk yang terhormat tentu kita tidak ingin derajat kita jatuh menjadi binatang. Untuk itu sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri kita, seperti sifat rakus, serakah, pelit, mau menang sendiri, sombong dan lain sebagainya harus segera kita ”sembelih” dari diri kita. Inilah salah satu makna tersirat dari ibadah qurban yang jarang kita pahami.
  2. Ketika menyaksikan penyembelihan hewan qurban, kita juga menyaksikan bagaimana darah hewan qurban kita membasahi bumi ini. Di sana ada satu hikmah besar yang bisa jadikan pelajaran. Bila saat ini yang kita kurbankan untuk Allah adalah darah hewan qurban kita, suatu saat jika dibutuhkan kan kita juga harus siap mengorbankan darah dan jiwa kita untuk Allah SWT. Inilah bentuk pengorbanan terbesar yang harus berani kita tunjukkan kepada Allah sebagai bukti keimanan kita, sebagaimana yang telah didemonstrasikan pula oleh Nabiyullah Ibrahim dan keluarganya. Allah pada hakikatnya tidak membutuhkan apa-apa, termasuk persembahan. Perintah itu hanya untuk menguji ketaatan manusia dalam merespons pesan dan perintah Ilahi dan kesediaannya untuk tidak dikungkung kediriannya yang subyektif, atau impuls-impuls kejahatan yang menipu. Persembahan sekadar suatu simbol yang melambangkan makna yang lebih substansial, yaitu ungkapan ketaatan untuk mengembangkan nilai-nilai agama yang sejatinya selalu bersesuaian dengan nilai kemanusiaan perenial.
  3. Salah satu hikmah mengapa Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba adalah bahwa Allah tidak mau manusia dijadikan kurban. Allah menjadikan hewan sebagai kurban. Ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang sangat mulia disisi-Nya. Maka sungguh aneh kalau di zaman sekarang ada orang yang dengan mudahnya mengorbankan sesama manusia demi mengejar kepentingan pribadinya. Dan tersirat pula pesan yang ingin memaklumkan manusia agar tidak lagi menginjak-injak manusia lain dan harkat kemanusiaannya. Secara historis pun ada pelajaran penting yang bisa kita renungkan. Pada masa Nabi Ibrahim hidup, sekitar 4300 tahun lalu, menjadikan manusia sebagai sesaji adalah hal biasa. Di Mesir kuno, setiap tahunnya selalu dilaksanakan kontes kecantikan, dan yang terpilih akan ditenggelamkan di Sungai Nil sebagai persembahan kepada dewa. Di Mesopotamia (Irak) yang dijadikan sesaji adalah bayi. Di Aztek, yang dijadikan sesaji adalah para pemuka agama. Digantinya Ismail dengan seekor domba menandai lahirnya revolusi besar dalam sejarah peradaban manusia, yaitu dihapuskannya pengorbanan manusia. Manusia itu terlalu mahal untuk dikorbankan. Hikmahnya, kita harus menghormati manusia, jangan mengorbankan manusia, bahagiakan manusia, dan bantu mereka yang membutuhkan bantuan.
  4. Salah satu hikmah terpenting dari momentum Idul Adha yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan bangsa saat ini, yaitu semangat dan keikhlasan untuk berkorban. Semangat untuk berkorban dengan tanpa pamrih pada dasarnya akan menumbuhkan solidaritas sosial masyarakat. Apalagi saat ini kita menyaksikan betapa bangsa dan negara kita tengah dilanda oleh berbagai fenomena musibah dan bencana alam yang teramat dahsyat. Banjir, tanah longsor, gempa bumi, lumpur panas, dan kebakaran terjadi di mana-mana. Gelombang bencana ini telah memporak-porandakan berbagai sendi kehidupan masyarakat. Fasilitas-fasilitas kehidupan pun mengalami kerusakan yang teramat parah. Jalan-jalan banyak yang rusak, rumah-rumah banyak yang terendam, harta benda lainnya banyak tidak dapat berfungsi seperti sediakala, akibat tidak dapat diselamatkan. Bencana ini pun menimbulkan trauma psikologis bagi warga masyarakat. Masyarakat menjadi panik, gelisah, dan khawatir jika bencana itu datang lagi. Semangat berkurban harus tercermin dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Semangat berkurban terutama harus ditunjukkan oleh para pemimpin dan kaum elit negeri ini. Tidak hanya rakyat yang diminta untuk berkurban, tetapi para pemimpin harus memberikan contoh. Tidak berkhianat terhadap amanah jabatan yang diembannya merupakan salah satu contoh pengorbanan yang dilakukan. Karena pengkhianatan terhadap amanah, hanya akan membawa bangsa ini pada kehancuran. Seseorang yang mengkhianati amanahnya biasanya memiliki sifat rakus dan tamak. Watak rakus dan tamak ini akan menempatkan kepentingan dirinya sendiri di atas kepentingan orang lain. Segala macam cara akan dipergunakan untuk mendapatkan berbagai jabatan dan kedudukan yang dianggapnya akan memperkaya dan menguntungkan diri dan kelompoknya. Jabatan akan dipertahankannya walaupun secara etika dan moral sudah tidak layak disandangnya, karena banyak anggota masyarakat yang menolak kepemimpinannya.
  5. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dua manusia terbaik yang ada di bumi telah berhasil mengangkat nilai martabat manusia pada kedudukan yang sesungguhnya, penghambaan secara total kepada Sang Khalik। Ibrahim menyerahkan putranya untuk disembelih dihadapan Allah, sebuah penggambaran totalitas ketertundukan seorang manusia kepada Tuhannya। Melalui Nabi Ibrahim, manusia telah melihat sebuah nilai pengorbanan yang bersih dari nilai-nilai kesombongan, keangkuhan, dan kesemuanya hanya tertunduk patuh pada-Nya. Kerelaan Nabi Ismail untuk disembelih merupakan perwujudan cinta kasih yang sangat luar biasa kepada sang ayah atas nama Tuhan. Ketika pengorbanan diminta, tak ada perdebatan, tak ada keberatan, tak ada penolakan sedikitpun, inilah manusia yang mulia yang mampu membebaskan dirinya dari belenggu nafsu yang selalu mengajak untuk cinta dunia secara mutlak.

Dari beberapa hikmah tersebut bisa kita ambil kesimpulan, dimasa-masa krisis yang melanda Indonesia saat ini...diperlukan pengorbanan untuk bisa hidup lebih berkualitas. Sumatera Barat yang saat ini juga telah merasakan dampak krisis global harusnya bisa mawas diri dan selalu bertawakal kepada Allah, mudah-mudahan badai krisis ini bisa segera mereda. Petani Kelapa Sawit, Petani Karet, Pengusaha angkutan, dan lainnya jangan cepat menyerah...Tetap berjuang demi kehidupan yang lebih baik.

Artikel disadur dari sini

01 Desember 2008

Setiap Satu Jam, Satu Pemuda Terjangkit AIDS

Setiap satu jam, seorang pemuda di Indonesia terjangkit HIV. Demikian menurut data Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Sementara itu, berdasarkan data Departemen Kesehatan RI, hingga September 2008 tercatat 21.151 orang Indonesia telah terinfeksi HIV, 15.136 orang berada dalam fase AIDS, sebanyak 54,3 persen di antaranya adalah kaum muda usia 15-29 tahun.

"Persentase kaum muda dengan HIV/AIDS itu mengingatkan kita untuk segera bertindak guna menyelamatkan generasi penerus kita. Namun, bukan berarti kampanye kondom di kampus itu untuk melegalkan hubungan seks di luar nikah, intinya memberi informasi yang benar kepada generasi muda terhadap perilaku seksual beresiko," ujar Ketua KPAN Aburizal Bakrie seusai membuka Konferensi Kondom di JW Marriot, Jakarta, Senin (1/12).Klik untuk melanjutkan.............

Menurut Sekretaris KPAN Nafsiah Mboi, penularan virus HIV melalui hubungan seksual beresiko di Indonesia cukup tinggi, yakni sekitar 50,2 persen.

Ia juga menjelaskan tiga langkah pencegahan infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV dan pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan. Ketiga langkah itu dikenal dengan A,B,C, yakni absyinence dengan berpantang melakukan hubungan seks sebelum menikah, be faithful dengan saling setia kepada pasangan, dan condom yang digunakan pada setiap hubungan seksual yang beresiko kehamilan tak direncanakan. "Penggunaan kondom ini yang paling perlu disosialisasikan. Ini tak hanya sekadar angka, tetapi juga fakta di lapangan bisa lebih lagi," ujarnya.

Sementara itu, menurut Country Director DKT Indonesia Todd Calahan, di Indonesia hubungan seksual di luar nikah itu sudah fakta di lapangan. "Melihat fakta tersebut, penggunaan kondom seharusnya digalakkan lagi, mengingat peredaran kondom di Indonesia hanya sekitar 100 juta dalam setahun, angka ini termasuk rendah. Tingkat penggunaan kondom yang relatif rendah ini karena lingkungan sosial yang masih belum sepenuhnya mendukung penggunaan kondom," kata Todd.

Sementara itu, gabungan tujuh perusahaan besar dalam Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) telah melakukan beberapa upaya sosialisasi, seperti memasukkan isu AIDS dalam kurikulum di 10 SMP dan 10 SMU di Surabaya. "Kami juga sosialisasikan bagaimana pendidikan seks yang sehat pada usia remaja. Maka bentuk informasinya juga yang mengena untuk seusia mereka," ujar Shinta Widjaya Kamdani dari IBCA.

Diasadur dari sini

Tema Peringatan Hari AIDS Sedunia 2008

Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia....diambil dari sini

Tema Hari AIDS Sedunia 1988 - 2005

1988

Join the Worldwide Effort (Ikuti Usaha Kami Bersama)

1989

Our Lives, Our World-Let's Take Care of Each Other (Hidup Kita, Dunia Kita-Marilah Kita Menjaga Diri Kita Bersama-sama)

1990

Women and AIDS (Wanita dan AIDS)

1991

Sharing the Challenge (Berbagi Tantangan)

1992

A Community Commitment (Sebuah Komitmen Masyarakat)

1993

Time to Act (Saatnya Beraksi)

1994

AIDS and the Family (AIDS dan Keluarga)

1995

Shared Rights, Shared Responsibilities (Hak Kita Bersama, Tanggung Jawab Kita Bersama)

1996

One World. One Hope (Satu Dunia. Satu Harapan)

1997

Children Living in a World with AIDS (Anak-anak yang Hidup dalam Dunia dengan AIDS)

1998

Force for Change (Tekanan Menuju Perubahan)

1999

Listen, Learn, Live! (Dengarkan, Pelajari, Hidupi!)

2000

Men Make a Difference (Manusia Membawa Perubahan)

2001

Out of Sight... Out of Mind (Tidak Terlihat... Tidak Terpikirkan)

2002

54321

2003

Stigma and Discrimination (Stigma dan Diskriminasi)

2004

Women, Girls, HIV and AIDS (Wanita, Perempuan, HIV dan AIDS)

05,06,07,08

Stop AIDS. Keep the Promise (Hentikan AIDS. Jaga Janjinya)

Mengapa tema kepemimpinan?

Sejak awal epidemi AIDS, pengalaman telah jelas memperlihatkan bahwa kemajuan terpenting dalam upaya penanggulangan HIV terjadi ketika ada kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen. Para pemimpin dapat dibedakan oleh aksi, inovasi, dan visi yang mereka miliki; contoh yang mereka berikan dan bagaimana mereka melibatkan orang lain; selain juga kegigihan mereka dalam menghadapi tantangan dan hambatan.

Tapi pemimpin seringkali bukan mereka yang duduk di posisi tertinggi. Kepemimpinan harus ditampilkan dalam setiap tingkat agar dapat menang dari penyakit ini - dalam keluarga, di masyarakat, di negara-negara dan secara internasional. Banyak contoh-contoh kepemimpinan AIDS yang baik yang tampil di dalam lembaga masyarakat sipil yang menantang status quo. Menjadikan kepemimpinan untuk tema dua Hari AIDS Sedunia, 2007 dan 2008, akan membantu merangsang kepemimpinan AIDS pada segala tingkat dan sektor dalam masyarakat. Kami berharap tema tersebut dapat memberi inspirasi dan menumbuhkan pejuang-pejuang baru dalam berbagai kelompok dan jaringan baik di tingkat lokal maupun internasional.

Sebagai tema, kepemimpinan mengikuti dan mengembangkan tema tahun 2006 tentang akuntabilitas. Pada tahun 2006, sejumlah kemajuan penting telah dicapai dimana akuntabilitas memainkan peran penting. Pada tahun tersebut terjadi Pertemuan Tingkat Tinggi PBB tentang AIDS, di mana ditinjau perkembangan Deklarasi Komitmen tentang HIV/AIDS tahun 2001 - sebuah cetak biru penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium untuk AIDS. Tahun 2006 menandakan tahun ke-lima Deklarasi Abuja di Afrika. Tahun tersebut juga merupakan tahun dimana target-target nasional ditetapkan, atau seharusnya ditetapkan, oleh pemerintahan untuk mencapai Akses Universal terhadap Pengobatan, Pencegahan, Dukungan dan Perawatan pada tahun 2010. Selain itu, pada Konferensi AIDS Internasional tahun 2006, "akuntabilitas" menjadi kata kunci di sepanjang forum global tersebut, mencerminkan tema konferensi tersebut, yaitu "Time to Deliver".

Namun, walaupun ada upaya-upaya untuk menagih akuntabilitas dari para pemimpin di tahun 2006, kemajuan untuk menghentikan HIV masih sangat kurang. Lebih dari 25 juta orang telah meninggal akibat AIDS, dan 4.3 juta orang terinfeksi HIV di tahun 2006. Penyebaran HIV semakin meningkat -- dengan lebih banyak orang yang terinfeksi di tahun 2006 daripada di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi walaupun para pemimpin dunia telah berjanji untuk menyediakan layanan untuk mengendalikan laju infeksi dan untuk menurunkan angka kematian. Negara-negara G8 telah berkomitmen untuk AIDS yang sekarang harus ditepati. Dalam pertemuan tingkat tinggi lain, para pemerintah negara-negara kaya berjanji untuk meningkatkan pengeluaran untuk bantuan pembangunan hingga 0.7 persen dari anggaran belanja tahunan mereka. Kenyataannya hanya segelintir yang telah melakukannya. Dalam Deklarasi Abuja, para pemimpin Afrika berkomitmen untuk mengalokasikan 15 persen anggaran mereka untuk kesehatan. Ini hanya benar-benar terjadi di satu-dua negara, hanya sepertiga negara-negara Afrika yang menganggarkan lebih dari 10 persen. Janji-janji tidak ditepati karena tidak adanya kepemimpinan pada setiap tingkat.

Penggunaan tema

Sebagaimana tema-tema Hari AIDS Sedunia yang lalu, kepemimpinan telah dipilih sebagai konsep global yang longgar. Tema-tema kampanye lokal dan pesan-pesan Hari AIDS Sedunia lebih baik ditetapkan pada tingkatan nasional atau masyarakat, sehingga kampanye-kampanye tersebut dapat mencerminkan situasi khusus atau target masyarakat mereka. Sebisa mungkin, pesan-pesan lokal juga mencerminkan tema kepemimpinan ini, khususnya seputar Hari AIDS Sedunia. Hal ini membantu agar upaya-upaya nasional, regional dan internasional kampanye AIDS global dapat tampil maksimal. Juga apabila mungkin, kami menyarankan penggunaan slogan "Stop AIDS. Tepati Janji" dalam materi-materi Hari AIDS Sedunia yang akan dibuat.

Prinsip di balik semua upaya Kampanye Hari AIDS adalah bahwa pesan-pesan lokal sepatutnya mendukung upaya-upaya kampanye global. Apapun pesan yang paling tepat untuk kampanye AIDS dapat dipromosikan dengan tema kepemimpinan. Tema kepemimpinan ditawarkan sebagai wahana untuk menyatukan upaya dalam pesan global umum. Tema-tema Kampanye AIDS Sedunia memiliki beberapa fungsi kampanye, yaitu:

* membantu menggerakkan peliputan di media untuk AIDS dan Hari AIDS Sedunia.
* memberi akses terhadap materi-materi kampanye yang bermakna bagi lembaga-lembaga dengan sumberdaya terbatas.
* meningkatkan solidaritas dalam upaya penanggulangan AIDS global melalui kerjasama.
* menggerakkan aksi baik secara nasional maupun internasional sedemikian rupa yang tidak mungkin dilakukan oleh upaya-upaya skala kecil dengan mewakili pesan-pesan kampanye AIDS sedunia.

Dimana tema kepemimpinan tidak mencerminkan dampak upaya-upaya tingkat lokal, tema tersebut tidak perlu digunakan. Dalam segala situasi dimana tema kampanye global ini dilihat meniadakan suara-suara kampanye lokal, tema tersebut jangan digunakan. Tema global ini hanya merupakan prinsip organisasi longgar yang seharusnya memperkuat upaya-upaya kampanye yang sudah ada ataupun yang baru muncul.

Satu keuntungan dengan menggunakan tema ini, khususnya seputar Hari AIDS Sedunia, yaitu tema tersebut dapat memberikan wahana untuk mempromosikan isu-isu AIDS yang secara universal diakui. Media massa, pemerintah, pelaku bisnis lokal, dan berbagai organisasi secara lokal maupun global mendukung Hari AIDS Sedunia, beserta tema tahunan yang menyertainya, sebagai kesempatan untuk mendemonstrasikan komitmen dan upaya-upaya mereka untuk AIDS. Karenanya tema tersebut dapat dimanfaatkan oleh banyak kalangan untuk kepentingan mereka. Kampanye-kampanye yang dilakukan dapat secara khusus berorientasi kepada pemerintah, misalnya, "Kepemimpinan untuk pengobatan sekarang juga: kami masih berguguran. Stop AIDS. Tepati Janji". Atau kampanye tersebut dapat dirancang untuk memobilisasi sektor-sektor tertentu, misalnya "Pekerja tekstil, pimpin perjuangan melawan AIDS di tempat kerjamu". Tema kepemimpinan dirancang sefleksibel mungkin untuk mengakomodasi keperluan-keperluan kampanye yang bervariasi.

Tim Pendukung Internasional Kampanye AIDS Sedunia akan bekerjasama dengan berbagai jaringan global untuk mengembangkan materi-materi yang dapat diadaptasi sesuai kebutuhan. Catatan-catatan dan pedoman-pedoman lainnya akan terus diterbitkan sepanjang tahun. Sebagaimana tahun 2006, poster, leaflet dan CD-ROM akan dikembangkan dan dibagikan. Materi-materi ini dapat diperoleh sekitar bulan Agustus 2007 dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Perancis, Spanyol, Rusia, Swahili dan Inggris. Versi-versi lain, khususnya bahasa-bahasa Afrika, juga akan ditawarkan lewat distribusi elektronik.

Latar belakang tema-tema Hari AIDS Sedunia
Tujuan utama Kampanye Hari AIDS dari tahun 2005 hingga 2010 adalah untuk memastikan para pemimpin dan pembuat keputusan untuk menepati janji-janji mereka untuk AIDS, termasuk juga provisi Akses Universal untuk layanan Pengobatan, Perawatan, Dukungan dan Pencegahan pada tahun 2010. Dalam misi lima tahun tersebut, tema-tema kampanye tahunan dipilih yang sesuai jaman, relevan dan dapat dengan mudah disesuaikan dengan wilayah-wilayah yang berbeda dan isu-isu yang berbeda.

Tema Hari AIDS Sedunia telah ditemtukan oleh Kampanye AIDS Sedunia sejak 1997. Sejak itu, kampanye tersebut berkembang menjadi bentuk yang sekarang, dengan dipimpin oleh komite yang terdiri dari jaringan-jaringan AIDS global. Global Steering Committee Kampanye AIDS Sedunia menentukan tema kepemimpinan pada pertemuan steering committee ke-lima di Jenewa pada tanggal 8 dan 9 Pebruari 2007. Global Steering Committee ini terdiri dari Global Network of People Living with HIV/AIDS, International Community of Women Living with HIV/AIDS, Youth Coalition, the Global Unions Programme on HIV/AIDS, International Council of AIDS Service Organisations, Ecumenical Advocacy Alliance, dan International Women’s AIDS Caucus. UNAIDS serta the Global Fund to Fight AIDS, TB and Malaria adalah anggota tanpa hak suara.

Pda tahun 2008 ini tema tersebut ditambahkan pemakaian kata "Young Make Different" yang mengartikan kepedulian anak-anak muda yang merupakan pencatat angka terbanyak untuk kasus HIV sebagai ujung tombak pembuat perobahan, dengan kreatifitas yang dimiliki perubahan itu bisa lebih menyentuh generasi yang akan menjadi penerus bangsa ini.

Pemeriksaan Status HIV Bagi yang Berisiko

JAKARTA, SENIN - Setiap orang yang pernah melakukan perilaku berisiko, yaitu berhubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa pengaman, menggunakan narkoba suntik dan sering berhubungan seks anal dengan pasangan berganti, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan konseling dan testing HIV untuk mengetahui status HIV-nya. Mengetahui status HIV adalah pintu masuk menuju layanan pencegahan dan pengobatna HIV/AIDS.

Menurut pelaksana tugas Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama, Senin (1/12), di Jakarta, mengetahui status HIV juga merupakan kunci untuk memutus mata rantai penularan HIV.

Depkes mencatat, jumlah kumulatif orang dengan HIV positif yang pernah masuk layanan adalah sekitar 33.000 dan yang dilaporkan sebagai kasus AIDS adalah 15.136 orang per September 2008. Hasil surveil terpadu biolpogi perilaku tahun 2007 yang baru diluncurkan pada Oktober 2008 lalu memperlihatkan, tingginya prevalensi HIV pada kelompok berisiko tinggi di 8 provinsi dengan prevalensi HIV rata-rata pada kelompok wanita pekerja seks 7,8 persen dan pada kelompok pengguna narkoba suntik 52,4 persen.

Pemeriksaan dan konseling HIV sukarela (Voluntary Counseling and Testing for HIV/VCT) maupun pemeriksaan dan konseling HIV atas inisiatif penyedia layanan (Provider Initiated HIV Testing and Counseling/ PITC) merupakan pendekatan yang saling melengkapi untuk menjangkau lebih banyak sasaran yang tahu status HIV-nya. "Keduanya tetap memegang prinsip-prinsip dasar testing HIV yaitu consent, counseling dan confidentiality dengan pendekatan sedikit berbeda," ujarnya.

Kekhususan pada VCT adalah, klien datang atas dorongan dirinya karena merasa berisiko, atau atas motivasi kelompok sebaya atau kelompoknya, kebanyakan datang dalam tahap masih tanpa ada keluhan tentang kesehatannya. Adapun pada PIT C, pra konseling dilakukan karena dokter dan pasien sudah terjalin komunikasi, dan kebanyakan datang dengan gejala dan dokter curiga gejala-gejala ini terkait AIDS sehingga perlu ditegakkan diagnosisnya agar pasien bisa mengakses terapi yang tepat.

PITC berkembang karena pada praktinya di rumah sakit banyak kesakitan atau kematian yang dicurigai terkait dengan AIDS tetapi tidak dapat ditegakkan diagnosisnya, yang menyebabkan hilangnya peluang pasien untuk memperoleh pengobatan yang tepat bagi penyakitnya. "Lebih dini seseorang diketahui status HIV-nya, maka akan terbuka akses terhadap layanan pencegahan dan pengobatan yang tepat," kata Tjandra Yoga.

"Yang pertama kali diperkenalkan adalah, VCT tetapi kemudian dalam perkembangannya disadari bahwa jangkauan untuk mendorong orang tahu status HIV-nya secara sukarela ternyata sangat lambat dan tidak bisa mengimbangi laju epidemi HIV," ujarnya menambahkan. Oleh karena itu, ada kesepakatan tingkat regional untuk menggunakan dua pendekatan,VCT dan PITC, secara bersamaan.

Banyak negara sudah menggunakan dan menerapkannya secara harmonis dan terbukti bisa menjangkau sasaran yang lebih luas misalnya India, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Program PITC ini baru mulai masuk dan mendapat perhatian dari kalangan praktisi klinis sejak tahun 2007 lalu. Karena masih dalam tahap pengembangan, PITC belum bisa sempurna dijalankan.
Depkes bekerja sama dengan jejaring ikatan profesi tengah menyusun standar operasional prosedur dan melaksanakan sosialisasi maupun pelatihan untuk PITC di kalangan klinisi. Berdasarkan pengalaman di negara lain, PITC dapat memp erluas jangkauan sasaran dan meningkatkan akses terhadap layanan pengobatan HIV/AIDS.

"Program itu sudah mulai diterapkan dan para pakar PITC serta VCT sudah bertemu dan sedang menyusun petunjuk pelaksanaannya. Yang perlu diperhatikan ke depan adalah, PITC dilakukan untuk kepentingan pasien dan harus bisa dipertanggungjawabkan secara profesional pelaksanaannya. Dukungan pendanaan dialokasikan melalui dana global fund untuk komponen AIDS mulai tahun 2009," ujarnya.
Disadur dari sini


20 November 2008

Obama dan Internet

Ampuhnya Kekuatan Internet

Salah satu kekuatan Barack Obama (47) adalah memanfaatkan internet untuk menjaring pendukung dalam kampanye-kampanyenya dan mengumpulkan dana secara "online". Barack Obama memiliki situs-situs jejaring sosial yang populer tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di banyak negara di dunia, mulai dari Facebook, My Space, Linkedin, You Tube, Friendster, hingga Twitter.

Obama, Senator Illinois ini, mampu mengalahkan Hillary Clinton, Senator New York, saat konvensi Partai Demokrat. Kini dia menang atas John McCain dari Partai Republik dalam pemilihan 4 November. Saat pertarungannya dengan Hillary, Obama mengantongi dana 38 juta dollar AS selama kampanye dan hanya berutang 2 juta dollar AS. Adapun Hillary hanya memperoleh 6 juta dollar AS dan utangnya untuk kampanye membengkak 21 juta dollar AS.

Mengapa? Padahal, Hillary memiliki nama besar dan popularitas. Obama memanfaatkan internet. Obama memperoleh sumbangan dana kampanye lewat online hanya 5 dollar AS per orang, tetapi disumbang oleh jutaan orang.

Hillary masih menggunakan pola lama berkampanye, termasuk mencari dana. Hillary melupakan faktor kunci dalam dunia baru politik di AS, yaitu jejaring sosial. Ibaratnya, Hillary masih menggunakan AOL, Obama sudah memanfaatkan jejaring sosial Facebook. Hillary masih PC, Obama sudah sebuah Mac.

Jejaring sosial

Menguasai komunikasi publik memang salah satu kunci kemenangan. Franklin Delano Roosevelt menggunakan radio dan John F Kennedy memanfaatkan televisi untuk menggapai kemenangan. Kini Barack Obama menggunakan internet sebagai media sosial, menyapa masyarakat akar rumput melalui teknologi komunikasi yang berkembang amat pesat. Cek di Facebook, banyak ditemukan grup pendukung Obama.

Namun, Obama bukan politisi Amerika pertama yang memanfaatkan jejaring sosial untuk menuju kursi kepresidenan. Howard Dean menggunakan Meetup.com saat nominasi Partai Demokrat dalam pemilihan presiden tahun 2004. Dean saat ini berhasil mengumpulkan 27 juta dollar AS melalui online.

Pakar komunikasi Phil Noble, seperti dilansir BBC, menyebutkan, Obama meraih hampir satu miliar dollar AS selama kampanye tahun 2008. Jumlah ini 12 kali lebih banyak dibandingkan dengan perolehan John Kerry, yang juga memperoleh dana kampanye lewat cara yang sama tahun 2004.

Yang pasti, Obama dan tim suksesnya betul-betul memanfaatkan internet sebagai alat menuju kemenangan. Hal ini tidaklah heran karena di AS sebesar 71,9 persen atau 218,3 juta dari 303,8 juta penduduknya menggunakan internet (catatan InternetWorldStats hingga November 2007). Bahkan, internet telah menjadi bagian utama kehidupan politik Amerika.

Sampai akhir Oktober lalu, Obama memiliki lebih dari 1,7 juta sahabat di Facebook, beberapa di antaranya warga negara Indonesia, dan 510.000 teman di MySpace. Sebaliknya, McCain punya 309.000 teman di Facebook dan 88.000 di MySpace. Mengapa jumlah sahabat McCain di jejaring sosial lebih sedikit, ini bisa jadi karena faktor usia. McCain yang berusia 72 tahun kurang diminati penggemar Facebook dan MySpace yang sebagian besar kaum muda.

Di jejaring sosial Twitter, Obama memiliki lebih dari 45.000 pengikut. Semua aktivitasnya diinformasikan melalui jejaring sosial tersebut langsung kepada sahabat-sahabatnya. Jutaan orang di dunia, tidak hanya di Amerika, dapat menyaksikan pidato Obama melalui You Tube. Obama juga memiliki blog pribadi, mengajak pendukungnya berperan serta dalam pengumpulan dana melalui online.

Tidak seperti pesaingnya, McCain, Obama menulis surat elektronik (e-mail) pribadinya dan menciptakan video-video eksklusif untuk pendukung online-nya

Yang juga menarik, video musik Yes We Can yang ditayangkan di You Tube, dengan bintang tamu antara lain Jesse Dylan, Will.i.am, Common, Scarlett Johansson, Tatyana Ali, John Legend, Herbie Hancock, Kate Walsh, Kareem Abdul Jabbar, Adam Rodriguez, Kelly Hu, Amber Valetta, Eric Balfour, Aisha Tyler, Nicole Scherzinger, dan Nick Cannon, dalam dua hari setelah dirilis diklik 698.934 kali.

Phil Noble menyebutkan, dua juta pendukung Obama bertindak sebagai sukarelawan selama masa kampanye, itu kunci penting kemenangan bersejarah ini. Profesor Thomas Patterson dari Universitas Harvard, Inggris, memperkirakan, popularitas Obama dalam jejaring sosial menarik para pemilih muda dan kalangan terdidik Amerika.

Obama dan tim suksesnya telah mengubah cara politisi menarik publik Amerika, termasuk mengumpulkan dana kampanye melalui online. Obama telah memindahkan politik kepresidenan masuk ke abad digital.

Sumber: www.calegindonesia.com

20 September 2008

Produksi Ribuan Hektar Sawit Terancam

Kab. Pasaman Barat | Rabu, 03/09/2008 21:04 WIB
Gebril Daulay - Padang Ekspres

klik untuk melihat foto
Marhadi Effendi
Ribuan hektar kebun sawit milik masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terancam sia-sia. Sebab, bibit sawit yang digunakan masyarakat di di Sungai Aur, Pasbar tidak terjamin kualitasnya.

Produksi awal hingga usia enam tahun hasilnya cukup baik, tetapi setelah menginjak usia delapan tahun produksinya turun drastis.

"Biasanya dalam satu hektar produksinya mencapai 2 ton per panen, tapi sesudah berumur 8 tahun turun drastis, hanya 500 kilogram. Artinya, hasil sawit tersebut tidak seimbang dengan biaya operasional," kata Anggota Komisi I DPRD Sumbar Marhadi Effendi kepada Padang-Today. (*)

Biodata


Nama Lengkap : Drs. Marhadi Efendi, M.Si
Tempat & Tanggal Lahir : Pasaman, 01 Juli 1964
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Taruko Blok P. 11 Kel. Korong Gadang Kuranji Padang
Telp : 0751-498534
HP : 0812 660 9075
Pendidikan Terakhir : Pasca Sarjana (S2) Fisipol UGM
Partai : Partai Amanat Nasional
Pekerjaan Sebelumnya : Anggota DPRD Sumbar Periode 1999-2004
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Nama Istri : Dra. Afwani
Tempat & Tanggal Lahir : Pandai Sikat, 21 April 1963
E-Mail :
Anak/Tempat & Tanggal Lahir : 1. Ahda Fajriaty Islamy Mazrad / Padang, 08 Agustus 1990
2. Zihmil Adha Islamy Mazrad / Padang,14 Juni 1992

Produksi Sawit Terancam

Kamis, 04 September 2008
Padang, Padek-- Ribuan hektar kebun sawit milik masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terancam sia-sia. Sebab, bibit sawit yang digunakan masyarakat di Sungai Aur, Pasbar tidak terjamin kualitasnya. Produksi awal hingga usia enam tahun hasilnya cukup baik, tetapi setelah menginjak usia delapan tahun produksinya turun drastis.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi I, Marhadi Efendi. Menurutnya, biasanya dalam satu hektar produksinya mencapai 2 ton per panen tapi sesudah berumur 8 tahun turun drastis, hanya 500 kilogram. Artinya, hasil sawit tersebut tidak seimbang dengan biaya operasional.

Peluang masyarakat mendapat bibit yang kurang unggul sangat besar mengingat tingginya harga bibit Rp46 ribu per batang dengan umur sekitar satu tahun. Akibatnya, petani hanya mengandalkan bibit hasil pembibitan alami yang dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan buah sawit yang jatuh dari batang tanpa ada proses seleksi secara ketat dan tanpa sertifikasi.

Ketua Komisi II DPRD Sumbar Yosmeri Yusuf menegaskan pemerintah daerah perlu memperbanyak penangkar benih unggul di daerah untuk memudahkan akses masyarakat. Selain itu, penangkar benih ini akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar dan menjadikan usaha perkebunan lebih efisien.

Tanpa itu kata Yosmeri, usaha dan dana yang dikeluarkan masyarakat untuk perkebunan sawit dalam waktu singkat akan terbuang percuma. Bahkan berpotensi memiskinan masyarakat karena tanahnya sudah terlanjur menjadi kebun sawit yang tidak produktif. (geb)

40 ORANG CALON DPD SUDAH MENDAFTAR

KPU Lakukan Tahap Penelitian Administrasi dan Berkas

Selasa, 15/07/2008 17:02 WIB


klik untuk melihat foto
Emma Yohana, salah seorang calon DPD
saat mendaftar di KPU Sumbar.
padangmedia.com - PADANG– Pendaftaran calon DPD (Dewan Perwakilan Daerah) mewakili Sumatra Barat telah ditutup jam 00.00, Senin (14/7) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar. Tercatat 40 orang yang mengembalikan formulir dari 68 orang yang sudah mengambilnya ke KPU.

Disampaikan Mufti Syarfie, Koordinator Divisi Teknis KPU Sumbar, sepanjang malam seluruh petugas dan anggota KPU bekerja esktra menerima pendaftaran calon DPD tersebut. Dari pantauan padang media, di kantor KPU hingga jam 19.00 kemarin yang menyerahkan berkas baru 27 orang. Paling akhir ada 13 orang yang memasukkan persyaratannya pada jam 23.55.

“Ada 13 orang yang datang sekitar jam 23.55. Tinggal 5 menit menjelang penutupan. Kita harus menerimanya, meski sudah menyampaikan kepada calon agar bisa menyerahkan lebih awal. Kita bekerja hingga dinihari,” ungkap Mufti, kepada padangmedia.com, Selasa (15/7).

Secara umumnya, kata Mufti, seluruh calon menyerahkan dukungan lebih dari 2000. Bahkan ada mencapai 4000. Semua dukungan itu akan diteliti oleh KPU propinsi Sumbar hingga tanggal 19 Juli mendatang.

“Selama 5 hari ini kita lakukan penelitian administrasi berkas-berkas calon. Nanti jumlah dukungan calon akan diketahui dari penelitian ini. Kalau seandainya kurang dari standard an perlu ditambah kita akan beritahukan kepada mereka,” ucap Mufti.

Sehari kemudian, tanggal 20 Juli, dilakukan Pleno menerapkan sample, masing-masing 10 persen di kabupaten dan kota. Kita undang KPU kabupaten kota tanggal 21. Karena merekalah di daerah yang akan verifikasi factual sekaligus verifikasi di lapangan. Kita pisahkan nanti mana yang PNS, TNI atau pegawai BUMI. Apakah mereka sudah menyertakan surat keterangan berhenti sebagai PNS, TNI atau pegawai BUMN. Jika mereka di daerah, kabupaten kota yang melakukan verifikasi. Untuk Padang dilakukan KPUD Padang,” papar Mufti.

Selama sebulan dari tanggal 23 Juli – 23 Agustus, KPUD kabupaten dan kota, tambah Mufti, melaksanakan verifikasi. Pada 23 Agustus itu sudah bisa didapatkan nama-nama mereka dan mengirimkannya ke KPU propinsi. Pada 25 Agustus, KPU propinsi sudah menetapkan nama-nama calon yang lolos dan tidak lolos. Tetapi para calon masih belum boleh melakukan apa-apa termasuk kampanye..

“Pengumuman dan penetapan calon anggota DPD baru dilakukan pada 31 Oktober bersamaan dengan penetapan daftar calon legislatifif. Mereka akan melakukan kampanye 3 hari setelah ditetapkan,” ujarnya.

Dibanding Pemilu 2004 lalu, jumlah calon DPD yang mendaftar adalah 58 orang dan yang lolos hanya 24 orang. Sedangkan tahun ini hanya 40 orang mendaftar tapi belum bisa diketahui berapa jumlah yang lolos dan maju Pemilu 2009.

“Belum bisa diketahui jumlah yang akan lolos. Jika jumlah yang mendaftar jelas lebih sedikit dari Pemilu yang lalu. Kalau Pemilu lalu yang lolos 24 orang, kali ini bisa lebih dari jumlah itu, bisa juga kurang. Tergantung kelengkapan dan proses verifikasi nanti.,” ulasnya.

Dari 40 orang calon DPD yang sudah mendaftar tersebut, hanya 2 nama tercatat perempuan yaitu Fitriyanti dan Emma Yohana. Keduanya adalah pengurus Kakus Perempuan Politik Indonesia. Jika Fitriyanti aktifis perempuan dan mempunyai gerakan di LSM, Emma Yohana malah aktif didunia pendidikan. Sekaran Emma tercatat sebagai Direktur yayasan Citra Almadina.

Adapun 40 nama calon Anggota DPD tersebut : Busrizalti (KPID), Bahder Johan Nasution (akademisi), Patrialis Akbar (PAN), Yong Hendri, M. Hidayat, Usman Husein (anggota DPRD), Afdal (DPD RI), Alirman Sori (Ketua DPRD Pessel), Marhadi Efendi (Anggota DPRD), Edi Utama (budayawan), Erizal Efendi (Anggota DPRD Sumbar), Fitriyanti (KPPI), Mochtar Naim (DPD RI), Irman Gusman (DPD RI), Zirma Yuneldi (swasta), Wendra Yunaldi , Indra Syarif (Aktifis) Syahrial Salam, Khairul Abas Ardiansyah, Tengku Ismet Ismail, Feri Zein (KPID), Sutrisno (Gapensi), Syeikh Muliadi Ketinggian, Reza Falevi ( PKS), Petrison, Afrizal (mantan ketua PKPI), Emma Yohana (KPPI), Elfiandri, Muhammad Najmi, Johni Halim Jafar, Desrio Putra, Reza Sadat S Yusri, Emilezola, Said Sugardi, Irawadi, Muhardanus Dt. Sampono Kayo, Tedi Alfonso dan Afrizal Ahmad (nit)

11 September 2008

Pemimpin Perlu Pengalaman

MENJADI pemimpin harus mempunyai pengalaman awal, yang dapat membuat mimpi dan ide menjadi kenyataan. Orang membutuhkan pemimpin yang dapat melaksanakan cita-cita bersama.

"Karena itu pertanyaannya, pemimpin itu hasil dari apa? Apakah hasil sekolah? Boleh. Tapi ada peribahasa pengalaman adalah guru terbaik. Itu sama artinya untuk menjadi pemimpin harus punya pengalaman awal," kata Wapres M Jusuf Kalla saat membuka pelatihan kaderisasi kepemimpinan pemuda ponpes di Istana Wapres Jakarta, Rabu.

Belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain menjadi sesuatu yang mutlak bagi seorang pemimpin. Wapres juga menjelaskan bahwa setiap orang punya visi dan punya mimpi. "Jadi pemimpin itu yang dapat membuat mimpi menjadi kenyataan secara bersama-sama, yang bisa menjadikan ide jadi kenyataan, tanpa pemimpin kita akan sulit dan cerai berai," kata Wapres.

disadur dari :http://jurnalnasional.com/?med=Koran%20Harian&sec=Politik%20-%20Hukum%20-%20Keamanan&rbrk=Dinamika&id=64847&detail=Politik%20-%20Hukum%20-%20Keamanan

50 Persen Calon DPD Sumbar Anggota Parpol

PadangKini.com

PADANG--Sebanyak 50 persen calon DPD RI yang ditetapkan KPU Sumbar berasal dari partai politik. Beberapa diantaranya masih menjadi anggota dewan baik di DPR RI maupun DPRD Sumbar dan DPRD di kabupaten dan kota.

"Sebanyak lima puluh persen diantara calon DPD merupakan politisi, delapan diantaranya duduk sebagai wakil rakyat di DPRD," kata Husni Kamil Manik, anggota KPU Sumbar, Selasa (26/8).

Mereka diantaranya, Patrialis Akbar, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN.

Kemudian terdapat lima anggota DPRD Sumbar yang ikut mendaftar yakni, Usman Husein (Partai Golkar), Marhadi Efendi (PAN), Erizal Effendi (PAN), Tuanku Mudo Ismet Ismael (Partai Golkar) dan Ardiansyah (PDI-P).

Selain itu juga ada Alirman Sori, yang menjabat Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Alirman Sori dan anggota DPRD Pessel, Risnaldi.

Sedangkan anggota DPD-RI periode 2004-2009 yang kembali mendaftar, Irman Gusman (Wakil Ketua DPD-RI), Afdal dan Muchtar Naim.

"Besok 42 nama calon DPD yang sudah ditetapkan ini akan dikirim ke KPU Pusat untuk diteliti lagi, jika tidak ada masalah, maka akan diumumkan menjadi daftar Calon Sementara, 27 September hingga 10 Oktober mendatang. (april/oca)

Dua Anggota F-PAN DPRD Sumbar Mundur Caleg

Jumat, 22 Agustus 2008
PADANG, METRO-- Sebanyak 10 Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Sumbar Periode 2004-2009 menempuh jalur berbeda pada Pemilu 2009 mendatang. Dua orang diantaranya dipastikan tidak lagi maju pada posisi legislatif. Sekretaris DPW PAN Sumbar Shafwan SE Akt menyebut, seluruh kader PAN — termasuk anggota legislatif memiliki hak dan kesempatan yang sama.
Dua orang yang tidak lagi maju itu adalah, Djusan Nulli yang tidak lagi mendaftarkan diri. Faktor usia menghmbatnya. Shafwan menyebut, Djusan kemungkinan besar memberikan kesempatan kepada salah satu anaknya untuk maju di DPRD Sumbar. Selanjutnya Ir Bachtul. “Meski mengambil formulir, hingga penutupan pendaftaran, dia tidak mengembalikan ke DPW PAN,” tegas Shafwan, Kamis (21/8) di kantor DPW.

Shafwan menyebutkan, sekretariat DPW PAN Sumbar telah menghubungi Bachtul berkali-kali. Namun, hingga akhir batas waktu pencalegan internal, Bachtul tidak kunjung muncul. “Mungkin, dia tidak lagi berkeinginan menjadi anggota dewan. Namun, kami berharap dia masih setia kepada partai,” tandas Shafwan.

Tiga orang Anggota F PAN DPRD Sumbar lainnya, Ir Yosmeri dan Taslim SSi dan Hayatul Fikri SAg mendapat kesempatan ‘promosi’ ke DPR RI di Senayan Jakarta. Keduanya akan bertarung pada daerah pemilihan (Dapil) Sumbar II. Hayatul Fikri tidak maju di Sumbar, melainkan di Daerah asalnya Provinsi Riau.

“Ini berkah dari pemilihan calon berdasarkan suara terbanyak. Para kader belomba untuk menjadi yang terbaik,” tegas Shafwan yang juga akan mencoba peruntungan menuju DPRD Sumbar dari Dapil II ini. “Sebagai pengurus, kita akan mendukung, kader yang ini naik ke level nasional.”

Ketua DPW PAN Sumbar H M Asli Chaidir masih tetap akan mempertahankan kursinya di DPRD Sumbar dari Dapil I Padang dan Mentawai. Sama halnya dengan Emdarmy dan Drs Apris Yaman yang kembali mengulang prestasinya meuju DPRD Sumbar dari Dapil masing-masing.

Dua orang lainnya, kata Shafwan juga memilih jalur lain, yaitu memperebutkan 1 dari 4 kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Mereka adalah Marhadi Effendi dan Erizal Effendi. “Untuk Marhadi, mungkin karena dia sudah dua kali menjadi Anggota DPRD Sumbar. Untuk Erizal, sepertinya karena ini melihat peruntungan baru,” lanjut Shafwan lagi.

Shafwan menolak, ‘hengkang’ atau tidak mendaftarnya beberapa Anggota DPRD Sumbar itu karena bermasalah dan dihalang-halangi partai. “PAN tidak pernah menghalang-halangi mereka yang ingin maju. Kita memberikan kesempatan yang sama. Tentunya selama mereka masil mematuhi aturan yang berlaku di partai,” pungkas Shafwan yang menyentil, kader yang pindah ke partai lain adalah kader-kader yang bermasalah.

Suara Terbanyak

Pola penghitungan calon yang dilakukan PAN pada Pemilu mendatang adala suara terbanyak. PAN, katanya adalah partai yang mempelopori suara terbanyak sejak 4 tahun lalu. Saat menggodok dan membahas UU Pemilu (UU No 10), F PAN merupakan satu-satunya fraksi yang mengusung hal tersebut. Kalau saat ini banyak partai yang mengikuti, Shafwan hanya tersenyum.

Tahun 2004, lanjutnya, penetapan suara terbanyak memang menjadi masalah tersendiri. Untuk 2009, seluruh Bacaleg telah melengkapi diri dengan surat pernyataan bersedia menerima suara terbanyak.

“Mereka juga diwajibkan menyerahkan surat pengunduran diri, kalau kalah dari calon di bawahnya dan PAN mendapatkan kursi. Ini adalah jamina, cara ini akan sukses,” lanjut Shafwan yang 2004 lalu maju sebagai Anggota DPRD Kabupaten Solok.(rvi)

Satu Kursi DPRD Minimal 9 Ribu Suara, Asumsi Jumlah Pemilih 3 Juta Orang

Selasa, 15 Juli 2008
Padang, Padek-- Jumlah suara yang dibutuhkan untuk meraih tiket menuju kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Sumbar pada Pemilu 2009 mendatang tidak terlalu berbeda dibandingkan Pemilu 2004. Jika diasumsikan, jumlah pemilih di Sumbar sebanyak 3 juta orang, maka dibutuhkan dukungan minimal antara 9 ribu sampai 12 ribu suara untuk meraih satu kursi. Ini disesuaikan dengan bilangan pembagi pemilih (BPP) di masing-masing daerah pemilihan (Dapil).

Penghitungan BPP yaitu total suara sah partai politik satu Dapil dibagi jumlah kursi yang ditetapkan untuk daerah pemilihan tersebut. Apabila jumlah suara sah suatu partai politik peserta Pemilu sama dengan atau lebih besar dari BPP, dalam penghitungan tahap pertama langsung memperoleh kursi. ”Jika ada lebih dari satu orang yang memperoleh suara di atas 30 persen dalam satu partai di suatu Dapil, maka perolehan kursi ditentukan berdasarkan nomor urut,” kata Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Sumbar Husni Kamil Manik.

Sedangkan bagi calon yang memperoleh 100 persen suara dari BPP di suatu Dapil, maka otomatis lolos menjadi anggota DPRD. Misalnya, belajar dari Pemilu 2004, Dapil I dengan alokasi kursi 10 dan BPP 37.531, maka untuk memenuhi dukungan 30 persen dibutuhkan suara minimal 11.259 untuk satu kursi. ”Nah, jika ada yang memperoleh suara sama atau lebih besar dari 37.531, otomatis duduk tanpa memperhatikan nomor urut,” jelas Husni.

Untuk Dapil II dengan alokasi 11 kursi dan BPP 38.641, dibutuhkan dukungan 11.592. Dapil III dengan alokasi kursi 10 dan BPP 32.665 dibutuhkan dukungan 9.799. Dapil IV dengan alokasi 12 kursi dan BPP 38. 316 dibutuhkan dukungan 11.495. Dapil V dengan alokasi 12 kursi dan BPP 34.722 dibutuhkan dukungan minimal 10.477.

Walau jumlah dukungan yang dibutuhkan tidak terlalu besar hanya 30 persen dari BPP, ternyata untuk mencapainya tidak mudah. Ini bisa dilihat dari perolehan suara Pemilu tahun 2004 lalu ternyata dari 55 anggota DPRD hanya 20 orang yang menembus angka dukungan minimal di Dapilnya masing-masing.

Untuk Dapil I hanya tiga orang yang melebihi kuota, di antaranya Mahyeldi Ansharullah 25.803, Asli Chaidir 19.448 dan Syawir Taher 16.388. Untuk Dapil II ada lima orang, di antaranya Bahrum Yonda Djabar 18.967, Saidal Masfiyudin 19.989, Johardi Das Datuk Tan Marajo 11.815. Dapil III di antaranya Irdinansyah Tarmizi 20.376, Hendra Irwan Rahim 13.223, Muhammad Sayuti Datuk Rajo Panghulu 10.726, Erizal Efendi 10.882 dan Ikasuma Hamid 12.515.

Dapil IV di antaranya Leonardy Harmainy 15.807, Usman Husein 12.339, Tuanku Muda Ismet Ismail Koto Tuo 14.797, Herizal Lazran 13.601. Dapil V di antaranya Zulkenedi Said 24.693, Yulman Hadi 13.197, Yulfitni Djasiran 14.296, Marhadi Efendi 12.396 dan Amora Lubis 14.334.

Perolehan minimal dukungan ini masih didominasi Partai Golkar yang menang di seluruh kabupaten/kota di Sumbar, kecuali Padang dan Mentawai. Sedangkan PKS unggul di Padang dengan perolehan suara 72.442 dari 342.614 suara sah dan PPD sukses di Mentawai dengan perolehan suara 7.091 dari 32.700 suara. ”Daerah basis kemenangan partai ini bisa saja berubah di Pemilu 2009. Kota Padang misalnya, tahun 1999 dimenangkan PAN dan Mentawai dimenangkan PDIP,” tandas Husni Kamil Manik.

Menurut Husni, secara detail BPP di masing-masing Dapil berbeda. Baru bisa ditetapkan setelah diketahui suara sah hasil Pemilu. Begitu juga dengan daftar pemilih yang sekarang masih dalam tahap pencocokan dan penelitian terhadap data agregat penduduk yang diserahkan BPS 5 April lalu. Dijadwalkan laporan dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) masuk paling lambat 7 Agustus dan Daftar Pemilih Sementara (DPS) baru diumumkan 8 Agustus mendatang. (gebril daulai)